Nyata Koowe Wasis
Nyata kowe wasis sisBedheken sing gelis lis lis lisCangkriman telu ikiJangkring sungut slawe batangane apaManuk endhase telu batangane apaBapak demang mang mangKlambi abang bang bang bangDisusuk mantuk-mantuk
Apabila benar kamu pintarJawablah dengan cepatTebak-tebakan kata tiga iniJengkerik antena dua puluh lima tebakannya apaBurung kepalanya tiga tebakannya apaPak DemangBaju merahDitusuk mengangguk-angguk
Paman Tani UtunPaman Tani UtunPaman, paman, tani utun den emutAja age-age nyebar, srantekna den sabarYen udan tumurun, sebaren den gupuhMesti babar, becik banget tukulaneBecik banget tukulane, becik banget tukulane
Paman tani sederhanaPaman tani sederhanaPaman, paman, tani sederhana, ingatlahJangan buru-buru menyebar, tunggulah dengan sabarJika hujan turun, sebarlah dengan bersemangatPasti menjadi banyak, bagus sekali tumbuhnya
Tak Lela Lela Ledhung
Tak lelo lelo lelo ledungCup menenga aja pijer nangisAnakku sing ayu (bagus) rupaneYen nangis ndak ilang ayune (baguse)Tak gadang bisa urip mulyoDadiyo wanito (priyo) kang utomoNgluhurke asmane wong tuwaDadiyo pandekaring bangsaWis cup menenga anakkuKae mbulane ndadariKaya butho nggegilaniLagi nggoleki cah nangisTak lelo lelo lelo ledungEnggal menenga ya cah ayu (bagus)Tak emban slendang batik kawungYen nangis mundak ibu bingung
Mari kutimang-timang engkau anakkuCup cup, jangan menangis terusAnakku yang cantik/gantengKalau menangis nanti hilang cantik/gantengnyaKudoakan supaya engkau bisa hidup muliaJadilah orang yang utama (orang sukses)Meninggikan nama orang tuaJadilan pendekar bangsaSudah, jangan menangis anakkuLihat, bulannya bersinar terangSeperti buta yang mengerikanSedang mencari anak yang sedang menangisKutimang-timang anakkuKupakai selendang batik kawungKalau menangis, ibu tambah bingung
Te kate dipanahDipanah ngisor gelagahAna manuk konde-ondeMbok sirbombok mbok sirkateMbok sirbombok mbok sirkate
Mau dipanahDipanah di bawah pinggangAda burungMungkin sirbombok mungkin sirkatMungkin sirbombok mungkin sirkat
Sinten Nunggang Sepur
Sinten numpak sepur lunga nyang KediriWong nike sepur dhur, bayare setaliSapa trima mbonceng, konangan kondhekturSinten numpak sepur lunga dhateng NganjukSinten pengin makmur, aja seneng umuk
Siapa naik kereta pergi ke KediriSiapa naik kereta ongkosnya setali (seikat atau 25 sen)Membonceng tidak boleh, ketahuan kondekturSiapa naik kereta pergi ke NganjukSiapa ingin makmur jangan suka takabur
Sluku-Sluku Bathok
Sluku-sluku bathokBathoke ela-eloSi Romo menyang SoloOleh-olehe payung muthoMak jenthit lolo lobaWong mati ora obahYen obah medeni bocahYen urip goleko duit
Ayun-ayun kepalaKepalanya geleng-gelengBapak pergi ke SoloOleh-olehnya payung muthaTiba-tiba bergerakOrang meninggal tidak bergerakKalau bergerak menakuti orangKalau hidup carilah uang
Lir ilir, lir ilirTandure wis sumilir Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyarCah angon-cah angonPenekno blimbing kuwiLunyu-lunyu peneknoKanggo mbasuh dodotiroDodotiro-dodotiroKumitir bedhah ing pinggirDondomono jlumatono kanggo sebo mengko soreMumpung padhang rembulaneMumpung jembar kalanganeYo surako, Surak iyo
Bangunlah, bangunlahTnaman sudah bersemiTelah menghijau seperti pengantin baruAnak gembala-anak gembalaPanjatlah pohon belimbing ituWalaupun licin, tetap panjatlahUntuk membasuh pakaianmuPakaian-pakaianmuTerkoyak pada bagian pinggirJahitlah dan benahilah untuk waktu sore nantiSelagi bulan masih bersinar terangSelagi masih banyak waktu luangAyo bersoraklah, sorakan iya
Sapa Munggah Gunung
Sapa munggah gunung, aja wedi dalan rumpilYen mudhun udhunana, yen munggah den unggahiSapa wegah, wekasan cuwa ning atiYen mbelani negara, kanthi suka lan rila
Siapa naik gunung, jangan takut jalan terjalJika turun turunlah, jika naik, naiklahSipa yang tidak mau akan kecewa dalam hatiJika membela negara dengan suka dan rela
Sar sur kulonan, mak mak gemake rete teDak uyak rete te, dak uyake rete teYen kecandhak dadi gaweMusuh mesthi mati, musuh mesthi matiDak bedhile mimis wesiMong mong jlegur, mong mong jlegur
Sar Sur bagian baratKelompok barat, mak mak gemake rete teAku kukejar rete te, akan kukejar rete teJika tertangkap jadi masalahMusuh harus mati, mush harus matiKutembak dengan peluru besiMong mong jlegur, mong mong jlegur
Semut ireng anak-anak sapiKebo bongkang anyabrang bengawanKeyong gondhang jrak sunguteTimun wusu godhong woluSurabaya geger kepatiGeger angoyak macanDen wadhahi bumbungAlun-alun KartasuraGajah meta cinancang wit sidaguriMati cineker ayam.
Semut hitam beranak sapikerbau kecil menyeberang sungaiKeong besar berdiri sungutnyaMentimun bungkuk berdaun delapanSurabaya sangat kacauKacau mengejar macanDitempatkan di sebuah bambuAlun-alun KartasuraGajah marah ditambat di pohon sidaguriMati disepak ayam.
Wit Kedhikih, Who Kedhakah
Ana witing waluh, ngambra ambraRumambat ing wit waringinGeyong-geyong mbiyet wohePangringin nganti tumiyeng
Ada pohon lbau kuning, menjulur kemana-manaMerambat di pohon beringinGeyong-geyong banyak sekali buahnyaCabang pohon beringin sampai merunduk
Yo pra kanca dolanan ing njabaPadhang wulan padhange kaya rinaRembulane e sing awe-aweNgelingake aja padha turu soreYo 'pra kanca dolanan ing jabaRame-rame kene akeh kancaneLangite pancen sumebyar rinaYo padha dolanan sinambi guyonan
Ayo teman, bermain di luarSinar bulan terangnya seperti fakjarBulannya yang memanggil-maggilMengingatkan jangan tidur sore hariAyo teman, bermain di luarRmai-ramai di sini banyak temannyaLangitnya memang terang seperti fajarAyo bermain sembari bercanda
Artikel ini ditulis oleh Nabila Meidy Sugita, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
adjar.id – Bagi sebagian besar masyarakat Jawa pasti sudah tidak asing lagi dengan lagu dolanan Prau Layar. Apakah Adjarian mengerti lirik dan makna lagunya?
Lagu dolanan Prau Layar merupakan salah satu lagu atau tembang dolanan khas tanah Jawa. Apa yang dimaksud dengan lagu atau tembang dolanan?
Lagu dolanan sendiri adalah lagu yang sudah diciptakan sejak zaman dahulu, digunakan anak-anak untuk mengiringi permainan tradisional.
Meskipun dijuluki “dolanan”, lagu jenis ini memiliki nilai moral, nilai sosial, serta pengetahuan alam, lo.
Tak heran jika digunakan sebagai materi pembelajaran mata pelajaran muatan lokal (mulok) bahasa Jawa.
Nah, kali ini, kita akan membahas salah satu judul lagu atau tembang dolanan, yaitu lagu Prau Layar.
Prau Layar diciptakan oleh seniman musik dan dalang wayang, Ki Nartosabdho, hingga sukses menjadi kebanggaan masyarakat pesisir pantai utara Jawa Tengah yang mayoritas bekerja sebagai nelayan.
Lalu, apa hubungannya dengan pesisir pantai dan nelayan, ya?
Nah, yuk, kita bahas bersama lirik dan makna lagu Prau Layar!
Baca Juga: Lirik dan Makna Lagu Tradisional Jawa Tengah Gundul-Gundul Pacul
Lirik Lagu Prau Layar
Yuk kanca ning nggisik gembira.
Alerap-lerap banyuning segara.
Angliak numpak prau layar.
Ing dina minggu ke pariwisata.
Alon prahuné wis nengah
Byak byuk byak, banyu tinelak
Ora jemu-jemu katon esem ngguyu
Ngilangaké rasa lungrah lesu
Baca Juga: Lirik dan Makna Lagu Tradisional Jawa Tengah Gundul-Gundul Pacul
Adek njawil mas, jebul wis sore
Witing kelapa katon ngawe-awe.
Prayogané becik bali wae
Dene sesuk esuk tumandang nyambut gawe.
Terjemahan Lagu Prau Layar
Mari teman pergi ke pantai bergembira.
Berkilau-kilau airnya laut.
Hendak naik perahu layar.
Di hari minggu berpariwisata.
Baca Juga: Makna dan Nilai Moral Lagu Tradisional Jawa Cubak-Cublak Suweng
Perlahan perahunya sudah ke tengah,
Byak byuk byak airnya tersibak.
Tidak bosan sambil tersenyum tertawa
Menghilangkan rasa lemah lesu.
Adik mengingatkan mas, ternyata sudah sore
Pohon kelapa tampak melambai-lambai
Sebaiknya pulang saja
Sebab besok pagi akan bekerja.
Makna Lagu Prau Layar
Baca Juga: Tembang Macapat Sinom: Pengertian, Watak, serta Aturan atau Pangeuran
Secara keseluruhan, lagu ini memiliki makna ajakan untuk berwisata ke pantai atau laut untuk menghilangkan kepenatan.
Lirik, “Alerap lerop banyune segara” bermakna bahwa kita dapat meihat keindahan yang terpancar dari air yang berkilauan terkena sinar matahari.
Dalam lagu ini juga diceritakan tentang naik kapal layar, “Angliyak numpak prau layar” agar kita bisa bersenda gurau untuk menghilangkan rasa lesu di hati seperti yang terdapat pada lirik, “Ora jemu-jemu karo mesem ngguyu”.
Namun, ketika liburan kita juga harus memperhatikan waktu, seperti yang terkandung pada lirik “Adhik njawil mas jebul wis sore” dan “Prayogane becik bali wae”, yang berarti hari sudah mulai sore dan sudah saatnya pulang, sebab besok kan kembali bekerja.
Karena hal itulah lagu Prau Layar sangat erat hubungannya dengan masyarakat pesisir pantai utara Jawa Tengah dan nelayan, lagu ini digunakan untuk empromosikan keindahan pantai kepada masyarakat luas.
Nah Adjarian, itulah lirik, terjemahan, dan makna lagu dolanan Prau Layar, ya!
Tonton video berikut, yuk!
© 1981 Golden Hand Records
℗ 1981 Golden Hand Records
© 1981 Golden Hand Records
℗ 1981 Golden Hand Records
Belanja di App banyak untungnya:
adjar.id – Apakah Adjarian pernah mendengar lagu atau tembang dolanan Jawa berjudul Pitik Walik Jambul?
Tembang dolanan satu ini berasal dari Jawa Tengah dan populer pada tahun 90-an, bahkan hingga saat ini.
Serupa dengan jenis tembangnya, tembang dolanan tak bisa dipisahkan dengan “dolanan” atau “permainan” itu sendiri.
Yap, tembang dolanan memang kerap digunakan untuk mengiringi suatu permainan anak-anak, tak terkecuali Pitik Walik Jambul.
O iya, tembang Pitik Walik Jambul diciptakan oleh seorang seniman pencipta tembang dolanan asal Delanggu, Ki Hadi Sukatno.
Tembang dolanan memang kerap memasukkan tokoh hewan atau tumbuhan sebagai media belajar dan menyampaikan nasihat.
Sehingga, nasihat pun akan diterima dengan baik oleh anak-anak.
Lalu, apa makna serta nasihat yang terkandung di dalam tembang Pitik Walik Jambul?
Yuk, simak lirik, terjemahan, dan makna tembang dolanan Jawa Pitik Walik Jambul berikut!
Baca Juga: Lirik, Terjemahan, dan Makna Lagu atau Tembang Dolanan Jawa Jamuran
Lirik Tembang Dolanan Jawa Pitik Walik Jambul
Sega golong mambu enthong
Weteng kula sampun kothong
Sega liwet jangan terong
Baca Juga: Lirik, Terjemahan, dan Makna Lagu atau Tembang Dolanan Suwe Ora Jamu
Bocahe keset dadi bodho
Bocahe sregep dadi pinter
Terjemahan Tembang Dolanan Pitik Walik Jambul
Ayam berbulu terbalik dan berjambul
Ayam berbulu terbalik dan berjambul
Nasi gulung bau centong
Perut saya sudah kosong
Baca Juga: Lirik, Terjemahan, dan Makna Lagu atau Tembang Dolanan Jawa Kupu Kuwi
Nasi liwet sayur terong
Anak malas menjadi bodoh
Anak rajin menjadi pintar
Makna Tembang Dolanan Pitik Walik Jambul
Judul “Pitik Walik Jambul” bisa diartikan dalam beberapa makna yang berbeda.
Jika diartikan per kata, pitik walik jambul berarti ayam berjambul yang terbalik. Sementara makna lain dari “pitik walik” adalah kemoceng.
Baca Juga: Makna Lagu Daerah Lir Ilir dari Jawa Tengah
O iya, pitik walik jambul juga bisa diartikan sebagai nama salah satu jenis ayam, yaitu ayam walik.
Berbicara mengenai liriknya, secara garis besar lagu tersebut menceritakan kisah seseorang yang merasakan lezatnya sayur terong setelah seharian beraktivitas.
Dalam penyajian liriknya pun juga tersaji sebuah nasihat kepada anak-anak untuk rajin belajar supaya menjadi pintar, bukan sebaliknya.
Nah, itulah lirik, terjemahan, dan makna yang terkandung di dalam tembang dolanan Pitik Walik Jambul, Adjarian.
Saksikan video berikut, yuk!
Tembang Dolanan Jawa: Lirik dan Terjemahannya
Oh adhiku, kekasihku aja pijer nangis waeAyo dolan karo aku ana ngisor uwit manggisSadhela maneh ibu rawuh ngasta oleh-olehGedhang goreng karo roti mengko diparingi
Oh, adikku yang kusyangi, jangan menangis sajaAyolah bermain denganku di bawah pohon manggisSebentar lagi Ibu tiba membawa oleh-olehPisang goreng dan roti nanti diberi
Aja rame-rame simbah putri lagi sareSare ana taman sore-sore ngajak dolanDolan nang plataran simbah putri tumbas jajanPisang, tempe, tahu ayo kanca dha sinau
Aja rame-rame adhi cilik lagi turuTuru karo sibu adhik nangis nyuwun susuSusu-susu bubuk bobok dhewe ana mburiMburi ana manuk ayo tangi esuk-esuk
Jangan ramai-ramai, nenek sedang tidurTidur di taman sore-sore mengajak bermainMain di halaman nenek beli camilanPisang, tempe, tahu ayo belajar teman
Jangan ramai-ramai adik kecil sedang tidurTidur dengan ibu adik menangis minta susuSusu-susu bubuk, tidur sendiri di belakangDi belakang ada burung ayo bangun pagi-pagi
Aku duwe pitik, pitik tukungsaben dina, tak pakani jagungPetok gogok petok gogok petok petokNgendhog pitu, tak ngeremake netes teluKabeh trondjol, dhol, tanpa wuluMegal megol, gol, gawe guyu
Aku punya ayam, ayam yang tidak punya ekorSetiap hari aku beri makan jagungPetok gogok petok gogok petok petokBertelur tujuh, dierami menetas tigaSemuanya trondol, dol, tanpa buluGoyang goyang, yang, membuat tertawa
Cempa ya rowaPakananmu apa ya rowaPupu gendhing dhing dhing dhingRowing rawing wing wing wingBung kecibung jarene jaran bopongSing nunggangi semar bagongEjrek enong ejrek egungEjrek enong ejrek egungEjrek enong ejrek egungPung ketipung jarene jaran buntingSing nunggangi dara menggungEjrek enong ejrek egungEjrek enong ejrek egungEjrek enong ejrek egung
Kaki berbulu dan bersuraiMakananmu apa wahai yang bersuraiPaha atas dhing dhing dhingSurai rawing wing wing wingBung kecibung kudanya kuda bopongYang menunggang semar bagongEjrek enong ejrek egungEjrek enong ejrek egungEjrek enong ejrek egungPung ketipung kudanya kuda buntingYang menunggang tua tumenggungEjrek enong ejrek egungEjrek enong ejrek egungEjrek enong ejrek egung
Pitik Walik Jambul
Pitik Walik JambulPitik Walik JambulSega golong mambu enthongManga sami kundurWeteng kula sampun kothongEnake... enakSega liwet jangan terongTeronge ijoBocahe keset dadi bodhoTeronge bunderBocahe sregep dadi pinter
Ayam berbulu terbalik dan berjambulAyam berbulu terbalik dan berjambulNasi gulung bau centongMari pulang bersamaPerut saya sudah kosongEnaknya... enakNasi liwet sayur terongTerongnya hijauAnak malas menjadi bodohTerongnya bundarAnak rajin menjadi pintar
Tembang dolanan adalah puisi Jawa tradisional yang sering dinyanyikan anak-anak untuk mengiringi permainan. Berikut 35 tembang dolanan Jawa yang penuh makna.
Jadi pada zaman dahulu, tembang dolanan dinyanyikan di halaman yang luas atau di tanah lapang. Terutama pada malam-malam bulan purnama.
Anak-anak akan bernyanyi sambil bermain. Sementara di zaman sekarang, sudah jarang anak-anak yang menyanyikan tembang dolanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip buku berjudul Tembang Dolanan Sebuah Refleksi Filosofi Jawa karya Umi Farida, dkk, tembang dolanan bukan sekadar nyanyian permainan bagi masyarakat Jawa. Di dalamnya terkandung makna dan nilai filosofis yang tinggi.
Pengarang tembang dolanan umumnya sudah tidak diketahui, atau anonim. Sebab, tembang dolanan sudah menjadi milik kebudayaan masyarakat Jawa pada umumnya.
Lirik sebuah tembang dolanan bisa berbeda antara yang dinyanyikan orang yang satu dengan yang lain. Sebab, tembang dolanan merupakan salah satu folklor yang diwariskan dalam tradisi lisan, sehingga dapat mengalami perubahan. Berikut 35 tembang dolanan Jawa yang penuh makna, yang dikutip dari buku yang sama.
Dhondhong Apa Salak
Dondong opo salak, dhuku cilik-cilikNgandhong opo mbecak, mlaku timik-timikDondong opo salak, dhuku cilik-cilikNgandhong opo mbecak, mlaku timik-timik
Adik ndherek Ibu tindak menyang pasarOra pareng rewel, ora pareng nakalIbu mengko mesthi mundhut oleh-olehKacang karo roti, Adik diparingi
Buah kedondong atau salak, duku kecil-kecilDigendong atau naik becak, jalan melangkah kecil-kecilBuah kedondong atau salak, duku kecil-kecilDigendong atau naik becak, jalan melangkah kecil-kecil
Adik ikut ibu pergi ke pasarTidak boleh rewel, tidak boleh nakalIbu nanti pasti beli oleh-olehKacang dan roti, Adik diberi
E dayahe teka, e gelarna klasaE klasane bedha, e tambalen jadahE jadahe mambu, e pakakna asuE asune mati, e buwangen kaliE kaline banjer, e kelekna pinggir
Eh tamunya datang, eh bentangkan karpetEh karpetnya sobek, eh tambalkan jadahEh jadahnya bau, eh kasihkan ke anjingEh anjingnya mati. eh buang ke sungaiEh sungainya banjir, eh buang ke pinggir
Gajah-gajahKowe tak kandhaniMripat kaya laronSiyung loro, kuping gedheKathik nganggo tlaleBuntut cilikTansah kopat-kapitSikil kaya bumbungMung Iakumu megal-megol
Gajah-gajahKamu kukasih tahuMata seperti laronTaring dua, telinga besarJuga mempunyai belalaiEkor kecilSelalu bergoyang-goyangKaki seperti batang bambuHanya jalanmu berlenggak-lenggok
Esuk-esuk srengengene lagi metu Nyuwun pangestu kang putra badhe sinau Awan-awan srengengene eneng tengah Bungah-bungah kang wayah mulih sekolah Sore-sore sinau ana ing sabak Biblak sada wis gumlethak jroning kothak
Pagi-pagi matahari sudah terbitMohon restu sang putra akan belajarSiang hari matahari sudah tinggiBahagia ketika waktunya pulang sekolahSore-sore belajar dengan buku tulisPotongan lidi sudah terletak di dalam kotak
Siji loro telu tangane sedhekuMirengake bu guru manawa didanguPapat nulilima lungguhe sing tataAja padha sembrana mundhak ora bisa
Satu dua tiga tangganya bersedekapMendengarkan ibu guru jika ditanyaEmpat kemudian lima duduk yang rapiJangan sembrono nanti tidak bisa
Jam PamulanganTheng-theng bele wus muni wancine jam pituIku mertandhani murid padha mlebuKanthi nggawa piranti prabote sinauYen wis tata nuli diwulang pak guru
Jam pelajaranTeng-teng (bunyi) bel sudah berbunyi tanda pukul tujuhItu pertanda para murid masuk (sekolah)Dengan membawa peralatan belajarKalau sudah siap kemudian diajar pak guru
Jamuran ya gege thokJamur apa ya ge ge thokJamur gajih mbejijih sa ara-araSemprat-semprit jamur opo
Jamuran, ya hanya pura-pura sajaJamur apa, ya hanya pura-pura sajaJamur gajih mengotori seluruh lapanganKamu ingin jamur apa
Jaranan... Jaranan, Jarane jaran tejiSing numpak ndoro BeiSing nggiring poro abdiJrek jrek nong, jrek jrek gungJrek jrek turut lurungGedebuk krincing gedebuk krincing thok thok gedebuk jedherGedebuk krincing gedebuk krincing thok thok gedebuk jedher
Berkuda-berkuda, kudanya kuda kepangYang naik tuan ngabehiYang mengiring para pengikutJrek hrek nong, jrek krek gungJrek jrek turut lurung
KancilLincek-lincek jejogedanSi kancil neng patimunanWong-wongan ditonyo nyo anggondheliWong-wongan ditonyo nyo anggondheliKancil nepang kelet kancil nendhang keletSoyo kraket soyo mepetMimblik-mimblik tetangisanSi kancil neng patimunan
KancilLoncat-loncat berjoged-jogedSi kancil di ladang ketimunOrang-orangan ditinju lengketOrang-orangan dipukul lengketKancil menyepak lengket kancil menendang lengketSemakin lengket semakin mepetMblik-mimblik dan menangisSi kancil di ladang ketimun
Kembang jagungKembang jagung omah kampung pinggir lurungJejer telu, sing tengah bakal omahkuCempa munggah guwa, mudhun nyang bon rajaMethik kembang soka, dicaoske kanjeng ramaMaju kowe tatu, mundhur kowe ajurJok na sabalamu, ora wedi sudukanmuIki lho dhaha satrya, iki lho dhadha janaka
Kembang jagungKembang jagung rumah kampung di pinggir jalanBerjejer tiga, yang tengah calon rumahkuDekat naik ke goa dan turun ke taman rajaMemetik bungah soka diberikan kepada bapakMaju kemu terluka, mundur kamu hancurMajulah beserta sekutumu, tidak takut tusukanmuInilah dada satrya, inilah dada janaka
Kidang TalunMangan Kacang TalunMil kecemil, mil kecemilSi kidang mangan lembayung
Tikus pithiDuwe anak sijiCicit cuit, cicit cuitMaju perang wani mati
Gajah belangSuko tanah mlembangNuk legenuk, nuk legenukGedhene meh padha gunung
Kijang talunMakan kacang talunMil ketemil, mil ketemilSi kijang makan daun lembayung (daun kacang panjang)
Tikus kecilPunya anak satuCicit cuit, cicit cuitMaju perang berani mengorbankan diri
Gajang belangDari tanah seberangNuk legenuk, nuk legenukBesarnya hampir sama dengan gunung
Kodhok ngorek, kodok ngorekNgorek ing pinggir kaliTheyot theblung theyot theblungTheyot theyot theblung
Bocak pinter, bocah pinterBesuk dadi dhokterBocah bodho, bocah bodhoBesuk kaya kebo
Katak bersuara, katak bersuaraBersuara di pinggir sungaiTeyot teblung, teyot teblungTeyot teyot teblung
Anak pintar, anak pintarNanti jadi dokterAnak bodoh, anak bodohBesok seperti kerbau
Kupu kuwi tak encupeMung abure ngewuhakeNgalor, ngidul ngetan bali ngulonMrana-mrene mung saparan paranMbokya mencok tak encupnMentas mencok cegrok banjur mabur kleperKupu kuwi tak encupe
Kupu itu akan saya pegangTerbangnya sulitUtara, selatan, timur kembali ke baratSemoga hinggap akan kupegangBaru saja hinggap sudah terbang lagiKupu itu akan saya pegang
Nami Kula KamidNami kula Kamid, kula dados dhokterNjampeni sesakit, sakelangkung pinterRadi keleresan, nyuwun jampi wudunSampun tigang wullan, boten mantun-mantunKedah dhahar babal, pareman wos kencurYen supados enggal, kedah dipun jagur
Nama saya KamidNama saya Kamid, saya jadi dokterMerawat orang sakit, sangat pintarAgak kebetulan, ada yang minta obat bisulSudah tiga bulan, lumuran beras kencurJika mau cepat sembuh harus ditekan